Monday, November 7, 2011
something special.
Wednesday, November 2, 2011
Take five.
Bismillahirrahmanirrahim.
Amaran : post ini tidak tersusun langsung dan berbahasa rojak. Sekadar contengan di sore rabu.
*accidentally fall asleep in class*
MissX : Hei hei bangun bangun. Belajar untuk ummat kannnn. (sambil pukul2)
Kiddo : *rasa tertampar ya di situ*
Scene di atas memang kerap berlaku. Hal ini disebabkan oleh sifat pemalas dan mudah tertidur saya di dalam setiap lectures yang saya hadiri.
Seronok kan?
When you have a friend who constantly remind you the purpose you're there at the university. =)
It's interesting being a medical student, at least for now. It really makes you think that Allah is SOOOOO superior and SOOOOO genius.
Cumanya, errr agak takut kalaulah course ini akan menjadikan saya satu manusia robot yang tidak ber-ruh dan hidup dalam rutin yang errr sama setiapppp hari. Sebabnya, setiap hari...
Kami lebih banyak diingatkan untuk strive dan struggle untuk menjadi seorang doktor compared to betapa kuatnya kami kena berkerja untuk menjadi muslim ideal.
Dan kami lebih banyak ditekan untuk fokus dalam kerjaya sebagai doktor, sedangkan kami ada tugas dan fokus lain yang lebih besar kat bumi Allah ni.
Er, bukan nak kata salah bila diingatkan dengan benda2 macam tu. Tak, betul dah apa yang dipesan. Cuma cumaaaaa, bagi orang yang sangat mudah alpa, lalai, lupa macam saya - Ini adalah satu benda yang bahaya!
We, human beings are created in a very complex way. Kalau tak, tak kan lah wujud satu fakulti untuk belajar pasal body manusia ni je kan. So, the question here is...
Sesuatu yang dicipta dengan sangattt teliti dan sangat payah (pada pandangan manusia lah) ni pastinya diciptakan untuk sesuatu yang sangatttt besar.
Analoginya di sini... sebuah mesin yang sangat canggih pastilah dicipta dan direka dengan sangat teliti supaya ia dapat berfungsi dengan baik dan tip top gitu.
Contohnya Supercomputer yang boleh perform 1,000,000 instructions dalam 1 saat. Woahhhh.
Kita manusia, penciptaan kita jauhhhh lagi kompleks dari penciptaan supercomputer. Buktinya, ada ke manusia yang dapat cipta manusia lain yang bisa berfungsi semacam manusia normal yang lain?
Pastinya enggak ada kan?
Ya, iyaa lah.
Jadinya, pasti ada sebab mengapa kita diciptakan, pasti punya tugas yang payah yang seharusnya kita laksanakan.
Ya, iya lah. Kamu ni ngapain sih? Cakap straight to the point aja kan bisa.
Point saya di sini ialah....
Allah tak cipta saya untuk jadi seorang doktor, engineer, nurse, PM, businessman etc. Tapi Allah kata Dia jadikan saya sebagai seorang khalifah dan untuk saya beribadah pada Dia.
So?
Kalaulah saya lebih terkejar-kejar untuk menjadi seorang doktor, maka saya telah mensia2kan tujuan saya diciptakan. Kan kan?
Umpamanya Supercomputer tadi digunakan untuk tujuan2 mudah yang komputer lain pon boleh buat. Penggunaannya tidak diutilizekan sepenuhnya. Jadi, sia2 lah kan?
Errrrr....Ya, emangnya gitu. Tapi enggak ada salahnya kok bercita2 tinggi.
Ya benar. Tapi itu tak bermakna saya bisa mengambil enteng, memandang sebelah mata sepet tugas asal saya dilahirkan. =)
And [mention, O Muhammad], when your Lord said to the angels, "Indeed, I will make upon the earth a successive authority." (2:30)
And I did not create the jinn and mankind except to worship Me. (51:56)
I've found this quote below and am liking it.
Pelik dan kelakar;
Ramai di kalangan kita yang memakai
title 'Muslim' sejak dari lahir,
tapi berapa ramai yang benar-benar faham
mengapa mereka memakai title itu.
Tapi ramai pulak yang memakai title
Doktor, Engineer, Akauntan, Arkitek, Usahawan, dll.,
hanya selepas 20~25 tahun mereka lahir,
tapi sangat pakar dalam bidang mereka.
Ramai yang tahu mereka tak nak mati dalam
keadaan kehilangan title 'Muslim',
dan ramai yang tahu title kedua mereka
tidak akan mempunyai makna selepas mereka
mati nanti.
Title mana yang lebih lama kita pegang?
Tapi title mana yang lebih kita faham?
Pelik dan kelakar!
Dan hakikatnya, menjadi seorang khalifah dan 'abid bukanlah semudah menaiki bas untuk ke kampus di Pandan Indah.
Kalau lah ia mudah, mestinya kita semua dah berjaya perform tugas tuh dengan baik dan sangat hebatttt sekarang.
Dan pastinyaaaaaa tidak akan muncullah berita2 dasat seperti;
"Bapa meliwat anak berusia 24 hari"
"Pelajar mengaku terlibat seks luar nikah sejak berusia 12 tahun"
"Bayi pelajar tingkatan 4 maut dikelar ibunya sendiri"
Dunia makin tua.
Masyarakat makin hilang kemanusiaan.
Ummat ini jelas membutuhkan kita.
Maka, bisakah kita rasa aman? Berenang-renang dalam lautan lectures note, dihimpit buku Guyton dan Gray's Anatomy SEMATA-MATA? =(
Er.. jawabannya pada kita.
(currently, my fav video)
"Memang seperti itu dakwah. Dakwah adalah cinta. Dan cinta akan meminta semuanya dari dirimu. Sampai fikiranmu. Sampai perhatianmu. Berjalan, duduk, dan tidurmu. Bahkan di saat lelapmu, isi mimpimu pun tentang dakwah. Tentang umat yg kau cintai.
Lagi-lagi memang seperti itu. Dakwah. Menyedut kekuatan pada diri. Hingga tulang belulangmu, daging terakhir yg menempel di tubuh rentamu. Tubuh yang luluh diseret-seret. Tubuh yang hancur lebur dipaksa berlari.
Seperti itu pula kejadiannya pada rambut Rasulullah. Baginda memang akan tua juga. Namun kepalanya beruban kerana beban berat dari ayat yg diturunkan Allah.
Sebagaimana tubuh mulia Umar bin Abdul Aziz. Beliau memimpin hanya sebentar. Namun kaum muslimin sangat terkesan dengannya. Tidak ada lagi orang miskin yang boleh diberi sedekah. Tubuh mulia itu terkoyak-koyak. Sukar membayangkan sekeras apa seorang Khalifah bekerja. Tubuh yang segar bugar itu sampai gugur. Hanya dalam 2 tahun beliau sakit parah kemudian meninggal. Dan memang itu yang diharapkannya; mati sebagai jiwa yang tenang.
Dan di akhirat kelak, mungkin tubuh Umar bin al-Khattab juga terlihat terkoyak-koyak hingga kepalanya menjadi botak. Umar yang perkasa pun akhirnya membawa tongkat ke mana-mana. Kurang heroik? Akhirnya diperjelaskan dengan salah satu luka paling legendaris sepanjang sejarah; luka ditikamnya seorang Khalifah yang soleh, yang sedang bermesra-mesraan dengan Tuhannya ketika solat.
Dakwah bukannya tidak melelahkan. Bukannya tidak membosankan. Dakwah bukannya tidak menyakitkan. Bahkan juga para pejuang risalah bukannya sepi dari godaan kefuturan.
Tidak! Justeru kelelahan. Apalagi rasa sakit itu selalu bersama mereka sepanjang hidupnya. Setiap hari. Satu kisah heroik, akan segera mereka sambung lagi dengan amalan yang jauh lebih "tragis". Justeru kerana rasa sakit itu selalu mereka rasakan, selalu menemani kerana rasa sakit itu selalu mengintai ke mana-mana mereka pergi yang akhirnya menjadi adaptasi biasa.
Kalau iman dan godaan rasa lelah selalu bertempur, akhirnya salah satunya harus mengalah. Dan rasa lelah itu sendiri yang akhirnya lelah untuk mencekik iman. Lalu terus berkobar dalam dada. Begitu pula rasa sakit. Hingga luka tak dirasa lagi sebagai luka. Hingga "hasrat untuk mengeluh" tidak lagi terlalu menggoda berbanding jihad yang begitu aman, selesa apalagi berkecukupan.
Begitupun Umar. Apabila Rasulullah wafat, beliau histeria. Saat Abu Bakar wafat, ia tidak lagi mengamuk. Bukannya tidak cinta pada Abu Bakar. Namun beliau seringnya "ditinggalkan", hal itu sudah menjadi kewajaran. Dan menjadi semacam suntikan bagi iman.
Dakwah itu tiada henti melainkan mati!
Janganlah keselesaan yang dimiliki melupakan diri hingga membiarkan mereka yang lainnya bersendirian bergelumang dalam lumpur kumuh membaiki moral ummat hingga dirimu berada di dalam lingkungan kelompok empukmu sahaja.
Sedarlah wahai para kader-kader di Jalan Allah!!
“Teruslah bergerak, hingga kelelahan itu lelah mengikutimu.
Teruslah berlari, hingga kebosanan itu bosan mengejarmu.
Teruslah berjalan, hingga keletihan itu letih bersamamu.
Teruslah bertahan, hingga kefuturan itu futur menyertaimu.
Tetaplah berjaga, hingga kelesuan itu lesu menemanimu.”
-Sungguh kalau iman dan syaitan terus bertempur. Pada akhirnya salah satunya harus mengalah-"
Assalamualaikum.
*told ya, post yang sangat berterabur
Saturday, August 27, 2011
becoming a medical student.... oh snap.
TWO roads diverged in a yellow wood, | |
And sorry I could not travel both | |
And be one traveler, long I stood | |
And looked down one as far as I could | |
To where it bent in the undergrowth; |
10. O ye who believe! Shall I lead you to a bargain that will save you from a grievous Penalty?-
11. That ye believe in Allah and His Messenger, and that ye strive (your utmost) in the Cause of Allah, with your property and your persons: That will be best for you, if ye but knew!
12. He will forgive you your sins, and admit you to Gardens beneath which Rivers flow, and to beautiful mansions in Gardens of Eternity: that is indeed the Supreme Achievement.
(61:10-12)
"what if every single stumble, every challenge, every experience in our life was only intended for one purpose: to bring us back to our origin? What if every win, every loss, every beauty, every fall, every cruelty, and every smile was only intended to unveil another barrier between us and God? Between us and where we began, and where we are desperately seeking to return?" Suhaibwebb.com
I shall be telling this with a sigh | |
Somewhere ages and ages hence: | |
Two roads diverged in a wood, and I— | |
I took the one less traveled by, | |
And that has made all the difference. |
Monday, August 8, 2011
30 days... seeking for love.
Wahai orang-orang yang beriman! Kamu diwajibkan berpuasa sebagaimana diwajibkan atas
orang-orang yang dahulu daripada kamu, supaya kamu bertaqwa (2:183)
"Bulan Ramadhan ni macam sale hujung tahun dekat hypermarket. Bayangkan Tesco buat jualan murah. Buy 1 free 10. Semua tol ke Tesco free. Jalan2 yang rosak diperbaiki. Lampu isyarat ke Tesco hijau sepanjang masa. Rugi tak kalau kita tak pergi jugak?" UstazArif
"Iman dan cinta tu Allah yang kasi. Kalau takde iman macam mana nak ada cinta kat Allah" -A-
Wednesday, July 27, 2011
Tuesday, July 26, 2011
Make yourselves happy – Be Positive.
Are you crying inside?
Are you carrying loads on your shoulder?
Don’t worry! There’s not a problem without a solution in this world! (and that exclude mathematics’ question for me – I hate maths)
There are moments in our lives where we will feel so lonely, that we’re about to break into pieces because nobody seems to understand us or wants to listen to us. Or maybe everything seems so hard and impossible to solve and there seems like no hope ahead.
But… believe me…
There is always a WAY OUT. And there is always SOMEONE who cares for you.
The key point to feel happiness is à B +! (Be Positive)
You know that you can’t change what God has fated for you. But you can change what’s inside you.
First of all, why are you feeling sad?
Is it because you don’t get something that you want?
Or do you lose something or someone important?
Or are you disappointed with someone?
If I try to list out all the possibilities, then I will never really get to start writing.
Do you realize that most of the times when we’re feeling sad, it’s because of something worldly? And yes, when I said worldly things, LIVING THINGS are included too.
Ok, I’ll stop blabbering now. I’ll just get to the points. Whenever you think that it’s hard to smile or the burden hanging on top of you is too hard to lift, take note of these things…
1) Allah knows you can handle the test
No matter how hard the test you’re facing… Allah knows your strength. Prove
Allah tidak memberati seseorang melainkan apa yang terdaya olehnya. Ia mendapat pahala kebaikan yang diusahakannya, dan ia juga menanggung dosa kejahatan yang diusahakannya. (2:286)
And if you’re able to go through the problems calmly, it shows that you’re having another key to happiness, PATIENCE.
The harder you’re tested the more rewards you will be given… if and only if you stay patient!
2) Allah gives you what you NEED and not what you WANT.
I want to go to Jordan but Allah keeps me here. Why? Because HE knows this is what I need. We’re human being. We can plan…. But keep in head, HE is the best planner!
"Wamakaru wamakarallah wallahu khairul makirin.."
You can try… you should try to gain something that you’re dreamed of. TRY all you might, give your best EFFORT, PRAY to Him, and be CONTENT with whatever you will get in the end.
Because after all, it’s not “I make it happen”… It’s “Allah lets it to happen”.
3) Allah listens to your prayer
Even when you’re not reciting your do’a loudly, HE still listens right? So, knowing that Allah knows your condition, what’s in your heart should actually please you and put your heart at rest.
Knowing that Allah knows our condition give us patience with Allah’s decision – Imam Ibn Ata’Allah
Instead of sharing our problems to PEOPLE, turn to The Creator first, The One who LISTENS and SEES everything.
Dan Tuhan kamu berfirman: “Berdoalah kamu kepadaKu nescaya Aku perkenankan doa permohonan kamu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong takbur daripada beribadat dan berdoa kepadaKu, akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina. (40:60)
4) Some people suffer even more than us
This is to avoid the thinking, “Oh masalah aku lah paling besoo sekali”.
When you’re whining about the foods that you’re eating, remember there are people out there who don’t even afford to buy a SIMPLE meal.
When you’re whining about the so-little-money in your pocket, remember some people don’t even have a penny.
When you’re whining about your parents or siblings, remember some people don’t even have the chance to get the love of a FAMILY.
When you’re whining about all the assignments and the workload, remember some people don’t even get the opportunity to pursue their studies.
Less whine, more fun.
5) Recheck your Iman
A believer has no problem that he cant overcome. So, ask ourselves are we good enough as a believer? Have we really tried our very best to please the Almighty?
A tree can’t stand strong without its root. And we too, can’t withstand the problems and challenges of lives without the REAL FAITH. Water your trees well; expose it to the sunlight… May it produce beautiful fruits or flowers!
Lastly, before I end this… I would love to share a story of a friend of Hassan al-Banna.
Suatu pagi Hasan al Banna datang menemui sohibnya Abbas as Sisi, dan ternyata mata Abbas sembab dikarenakan sepanjang malam terus menangis. Dan sekita itu juga ditanyalah oleh Hasan al Banna, “ya Akhi, kenapa matamu sembab seperti itu?” Abbas as Sisi pun menjawab, “Aku menangis semalaman karena ada tanah kaum muslimin yang dirampas oleh para komunis.” Dan seketika dijawab oleh Hasan al Banna, “Berarti kamu sudah mulai menapaki jalan dakwah ini.”
Friday, July 22, 2011
erti hebat?
Monday, July 18, 2011
Palestine, alazi barakna hawlahu =)
“Orang yang tidak menyibukkan dirinya dengan masalah yang besar akan menyibukkan dirinya dengan masalah yang kecil”
Dr Hafidzi Mohd Noor, 16 Julai 2011, Senawang.
There is not much that I can say about Palestine, but I’m just trying to spread some love. =)
The phrase above was said by a respected man regarding the issue of Palestine. The occupation in Palestine is a big issue. But, not many people realized that… just yet. They are so into their lives. All they care about is their money, family, works, or studies.
Say: If it be that your fathers, your sons, your brothers, your mates, or your kindred; the wealth that ye have gained; the commerce in which ye fear a decline: or the dwellings in which ye delight - are dearer to you than Allah, or His Messenger, or the striving in His cause;- then wait until Allah brings about His decision: and Allah guides not the rebellious. (9:24)
And I was like that too…
“Palestine is just a country”
“Why do you have to fuss about Palestine so much?”
“It’s a war. We can’t do anything. It’ll stop…someday”
“Why don’t they just share their country with Israel? It’s as simple as that!”
“There are poor people and orphans too in our country, why should we help them?”
Some of the statements above… I used to have them on my mind too back then. I was so unclear of the importance to support Palestine. Slowly, I regain conscious… this is not just about the Palestinian people. It is way more than that.
For this post, lets find the answer to the statements above.
Palestine is just a country.
Says who? It’s not JUST LIKE any other countries. There are about 70 verses in the Qur’an regarding Palestine. And the Qur’an keeps saying that this is a blessed land. Says who? Allah says.
سُبۡØَÙ€ٰÙ†َ ٱلَّØ°ِÙ‰ٓ Ø£َسۡرَÙ‰ٰ بِعَبۡدِÙ‡ِÛ¦ Ù„َÙŠۡلاً۬ Ù…ِّÙ†َ ٱلۡÙ…َسۡجِدِ ٱلۡØَرَامِ Ø¥ِÙ„َÙ‰ ٱلۡÙ…َسۡجِدِ ٱلۡØ£َÙ‚ۡصَا ٱلَّØ°ِÙ‰ بَÙ€ٰرَÙƒۡÙ†َا ØَÙˆۡÙ„َÙ‡ُ Û¥ Ù„ِÙ†ُرِÙŠَÙ‡ُ Û¥ Ù…ِÙ†ۡ Ø¡َايَÙ€ٰتِÙ†َØ¢ۚ Ø¥ِÙ†َّÙ‡ُ Û¥ Ù‡ُÙˆَ
ٱلسَّÙ…ِيعُ ٱلۡبَصِيرُ
Maha Suci Allah yang telah menjalankan hambaNya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjid Al-Aqsa, yang Kami berkati sekelilingnya, untu memperlihatkan kepadanya tanda-tanda kebesaran Kami. Sesungguhnya Allah jualah Yang Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui. (1) Al-Isra’
The blessed land of Palestine has been repeated 5 times in the Qur’an.
Al-Anbiya ayat 71, Al-Anbiya ayat 81, Saba’ ayat 18, Al-A’raf ayat 137, Al-Isra’ ayat 1.
And it’s not just that. Isn’t this the land where our first qiblah supposed to be? Isn’t this the landof the anbiya’? Isn’t this the place where Masjid al-Aqsa is located? So, if your answer is yes, it’s not just another country.
Why do you have to fuss about Palestine so much
It’s not really directly related to the issue of Palestin but do you know the story of Suraqah bin Malik?
He was once a musyrikin (non-believer) during the time of Hijrah. When he heard of the news that whoever managed to capture Muhammad s.a.w, dead or alive, that person will be rewarded 100 red camels. He was blinded by the rewards offered. Of course, who won’t anyway? So, whole-heartedly, he went to look for Muhammad and it was very fortunate for him because he managed to catch up with Muhammad. He was very near to our Prophet when the camel (some said horse) of his fell to the ground. And the same thing repeated thrice. Subhanallah. Later onafter a few dialogues between them, our Prophet told him, “What do you think o Suraqah, if you wear the bracelet of Kisra (King of Persia)?”. Of course, he was shocked, he never thought that he could even actually see how Kisra’s bracelet going to look like. So, he let go of our Prophet and kept Al-Amin’s promise within him.
10 years later, during fathu makkah, he went toMuhammad s.a.w and recited the syahadah. Days passed by... and during the time of Caliphate Umar, Islam managed to conquer Persia and changed the system of the country. And... Yup, you are right there, Umar handed the bracelet of Kisra to Suraqah. Ok, lets stop at that point.
My point is Prophet Muhammad s.a.w knew that one day, Islam would actually ruled Persia.
Now look at this...
“Sekumpulan dari kalangan ummatku akan mempertahankan kebenaran, mereka mengalahkan musuh2 mereka dan orang2 yang menenteng mereka tidak dapat mengalahkan mereka dan mereka hanya mendapat sedikit kerosakan sehinggalah datangnya kiamat mereka tetap dalam keadaan demikian.” Para sahabat bertanya “Dimanakah mereka hai Rasulullah?” Rasulullah menjawab “Di Baitul Maqdis dan disekelilingnya.” (Hr Abdullah bin Ahmad dan Thabrani – para perawinya thiqah)
Isn’t this a sign, an urge for us, to free Palestine? Well, we might not be able to really fight in the battlefield, but there are so many things that we can actually do to help, right? =)
Abdullah ibn umar bertanya pada Rasulullah SAW "Ya Rasulullah, terangkan kpd kami hukum menziarahi BaitulMaqdis. "Jawab Rasulullah SAW, Ziarah dan solatlah di sana. Sekiranya tidak mungkin (ziarah dan solat) maka kirimkanlah minyak untuk lampu-lampu (bagi menerangi masjid) – Sahih Bukhari
We can help them through our money. Now, there are so many NGO’s out there that can channel our money to Palestinians. Ok, if we’re not capable of donating money, how about... not spending our money for Israeli’s products (aka boycott)? The five products listed here are the major financial source for the zionists, L’oreal, McDonald, CocaCola, Nestle and Starbucks.
“alahai... bukannya banyak pon... tak sampai RM10 pon! Ada ke effect boikot2 ni?”
Mister, if there are 10 thousands more people like you, just imagine, how much have we wasted our money just to destroy our sisters and brothers in Palestine? Hmmm...
Next, what else can we do? Pray for them and of course, spread the love of Palestine J
Why don’t they just share their country with Israel? It’s as simple as that!
Ouch! =_=’’ how could you… okay,
Someone rob your house, telling you to leave. And now the police demand you to share your house with the robbers… and the robbers are giving you ‘only the kitchen’ side. Is that okay with you??
The same case is happening with Palestine. The PBB gave a small portion of their land to the Jews, and that small portion is turning big now. Israel is not even a country at first. And if you expect the Palestinians to SIT and WATCH, you’re wrong.
There are poor people and orphans too in our country, why should we help the palestinians?
If it’s not us, then who would help them?
Do you expect them to work? Ok, some of them do work (The fishermen cant catch fishes 2m away from the land or else they will be shot down)
Do you know that they are lacking of clean water supply?
Do you know that they are being attacked every single day?
Do you know that they are trapped in their own homeland?
Do you expect that they will be fine without our supports? Their family are being killed, and nobody wants to help… This can kill their spirit to keep fighting.
“Lebih baik tolong orang kita (Melayu) yang susah…”
Just asking, do you realize that all of these races thingy are something that the West created for us so that we can’t stay united? If you believe that negara bangsa is actually a good thing, you have just fallen into their trap. Bingo!
“Tiada kelebihan seseorang terhadap yang lainnya melainkan dengan taqwa kepada Allah”. (Hadith Riwayat Abu Bakar Albazzar, tafsir Ibnu Katsier juz 7 hal 322).
“Jangan sekali-kali berjuang kerana bangsa kerana Islam tidak pernah dikuatkan oleh bangsa” - Dr Hafidzi
It’s a war. We can’t do anything. It’ll stop…someday
It will stop… but don’t you want to be with the winning team? ;)
Assalamualaikum..
Mentajdidkan niat, Mengikut syariat.
Bismillahirrahmanirrahim.
Intai tajuk boleh teka kot pasal apa kan?
Niat, syariat…. These two things are very important in making sure that our ‘Ibadah is valid right? The absence of one of those two can lead to the uselessness of our good deeds (amal soleh).
Solatlah kamu sebanyak mana pon, kalau tak ikut syariat ,maka sia-sialah solat kamu. Contoh mudah, kamu solat subuh 4 rakaat. Ya memang kamu solat, tapi bukan itu yang syariat tetapkan kan?
Infaq all you want, but if your intention is for attention of people. Then, dang! Sorry dude, your deeds will just go into the dustbin even though your pocket is getting thinner.
RM 2 + lillahi ta’ala = masuk akaun pahala
RM 50 + ‘hei hei lihatlah aku menderma ni’ = 0
(Kalau orang yang demikian dikira dari bilangan orang-orang yang mendustakan ugama), maka kecelakaan besar bagi orang-orang Ahli Sembahyang. (laitu) mereka yang berkeadaan lalai daripada menyempurnakan sembahyangnya; (Juga bagi) orang-orang yang berkeadaan riak (bangga diri dalam ibadat dan bawaannya), (Al-Ma'un : 4-7)
Remember, it’s not the physical appearance that matters; it’s what you have inside.
And as you can clearly see, my blabbering today will be about intention (niat).
Firstly, I’m (of course) not the best person to write about this, as I, myself have difficulty in straightening my intentions. Getting your intention straight and right is not as simple as it sounds. And not as easy as what I’m trying to portray in this post today.
Ok, suka bebel jauh… sekarang masuk dalam landasan balik.
Sepatutnya, seharusnya, setiap daripada amal kita mesti lah ada niatnya masing-masing kan?
Pergi sekolah nak belajar.
Tidur nak rehat.
Mandi nak wangi.
Betul ke macam tu? Ok, yes, it is an ‘intention’ but it wont take us anywhere because it’s clearly not inclined with what ‘intention’ really means based on syariat.
Maksud niat berdasarkan syariat :
Those intentions I stated above lack a common thing, that is… to seek for the pleasure of Allah. This one common, simple point can twist everything around.
And before I go and do more of blabbering…
Ok. Itu ibadah am. Kalau ibadah khusus?
Ramai orang tak tahu (or to be exact, tak sedar) yang diorang boleh dapat pahala free2 dalam perbuatan seharian diorang.
Berbeza dengan ibadah khusus, orang tahu itu satu bentuk ibadah, pengabdian kepada Allah. Tapi kalau tahu saja, sedar tak ada?
Situasi si A.
Dia Muslim. Dia solat, puasa bulan Ramadhan, pergi haji. Bila ditanya kenapa…
“Ish.. mestilah kene buat semua tu. Semua orang ISLAM pon buat. MALU lah kalau tak solat. Nanti orang kata apa pulak.”
Ding dong! Ouch, sebab tu je ke?
“Kalau puasa dapatlah turunkan berat badan sikit. Hihi.”
=_=’
Nampak tak ke’slack’an ‘ibadah si A di atas? Beribadah kerana manusia. Bukan setakat tak dapat pahala, tambah dosa lagi. Dosa riya’. Si A di atas tahu dia kene solat, tapi mungkin kurang sedar. Macam mana pulak dengan orang yang sedar dan tahu? Tahu dah. Sedar pon dah. Cuma, kurang rasa kot? Maka berlakulah krisis dalaman dekat hati yang memang mudah berbolak-balik.
"Sesungguhnya dinamakan qolbun karena gampang berbolak-balik. Sesungguhnya perumpamaan hati adalah seperti bulu yang tergantung di atas pohon yang dapat di bolak-balikkan hembusan air, ke kiri dan ke kanan". (HR. Ahmad: 4/408 dan dalam Shohih Jami': 2365).
Monolog dalaman si B
“Aku nak bagi tazkirah lah lepas Maghrib ni… Moga-moga masuk lah ke hati sahabat2 yang lain. Balighu anni walau ayah. Fighting!”
Selesai tazkirah
“ Huu, best tazkirah aku kasi hari ni. Bertambahlah respek orang kt aku.”
Ouch!
Niat bukan hanya perlu betul ketika nak mula. Ia perlu lurus dari mula, ketika dan selesai sesuatu amal. Sama macam memasak. Step 1 dah betul tapi kalau step 2 atau 3 tersalah ‘sikit’, maka tak umpph lah masakan tu. Tapi tapi, kalau pon step seterusnya tersilap, masih ada ruang untuk baiki masakan kan? Kurang garam tambah garam. Kurang gula, tambah gula.
And the same thing can happen in this matter too. Every time we feel like we are doing something for the sake of others, and not because of the Almighty, ask forgiveness from HIM.
Katakanlah, wahai hamba-hamba-Ku yang telah melampaui batas (melakukan dosa), janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah… (al-Zumar: 53)
Do istighfar a lot. And Renew our niat regularly. The devil is too sly and they won’t stop making us astray from Allah till The Day of Judgement.
Iblis berkata: Berilah tempoh kepadaku hingga hari mereka dibangkitkan (hari kiamat)”. Allah berfirman: “Sesungguhnya engkau dari golongan yang diberi tempoh (ke suatu masa yang tertentu)”. Iblis berkata: “Oleh kerana Engkau (wahai Tuhan) menyebabkan daku tersesat (maka) demi sesungguhnya aku akan mengambil tempat menghalangi mereka (dari menjalani) jalanMu yang lurus. (Al-A'raf : 14-16)
OK too much of blabbering. In one compound sentence, my point is; Keep our intentions straight for the sake of Allah because we are aiming for mardhatillah kan? Akhir sekali, yok tengok hadis pertama daripada hadis 40 ni.
“Tiap-tiap amal harus disertai dengan niat. Balasan bagi setiap amal manusia, ialah pahala bagi apa yang diniatkannya. Maka barangsiapa (niat) hijrahnya kerana Allah dan RasulNya, baginya pahala hijrah kerana Allah dan RasulNya. Dan barangsiapa (niat) hijrahnya kerana dunia yang hendak diperolehinya atau kerana perempuan yang hendak dikahwininya, maka (pahala) hijrahnya sesuai dengan niatnya, untuk apa dia hijrah."